Bismillaahirrahmaanirrahiim
“ARBA’IN”
ARBA’IN LI-ITMÂMIL HUJJAH ‘ALAL MUKHALLIFÎN
(Empat Puluh Risalah, Menyempurnakan Argumen Bagi Para
Penentang)
Karya
Mirza Ghulam Ahmad
a.s.
(Al-Masih Al-Mau’ud a.s.
-- Al-Masih yang Dijanjikan a.s.)
Bagian 26
ARBA’ÎN KE III
JAMINAN PEMELIHARAAN ALLAH SWT. TERHADAP MASIH MAU’UD A.S. DARI GELOMBANG BERBAGAI “MAKAR BURUK” PARA PENENTANG
BELIAU A.S. & SILSILAH BARU GENERASI PENERUS MUSLIM DI AKHIR ZAMAN
Oleh
Ki Langlang Buana
Kusuma
D
|
alam akhir Bab sebelumnya telah dikemukakan topik Fir’aun dan
Haman Akhir Zaman Serta Fatwa Pengkafiran yang Dibuatnya berkenaan wahyu Ilahi yang diterima Masih Mau’ud a.s.
antara lain:
“Ingatlah
ketika seorang yang mengkafirkan engkau merencanakan melawan engkau dan meminta
kepada temannya, Haman, supaya menyulut api pengejaran sambil berkata:
“Lakukanlah pengumuman kemurtadan oleh engkau karena manusia telah memberi
perhatian untuk engkau dan engkau bisa menghasut mereka dengan pengumuman
engkau itu. Karenanya engkau adalah pelopor yang mensahkan pesetujuan sehingga
para ulama menjadi senang mengikuti stempel engkau dengan stempel mereka. Jadi
aku dapat mememukan apakah Tuhan bersama orang itu ataukah tidak, karena aku
menganggapkan sebagai pendusta.” [Kemudian ia memberi pengesahan stempelnya]. [1]
Celakalah
Abu Lahab dan kedua tangannya (yakni seseorang yang menyatakan pengumuman dan
yang lainnya adalah yang mengesahkan atau yang menuliskan pengumuman] tidak
pantas baginya untuk campur-tangan
melainkan dengan takut. Kesakitan apa pun yang menimpa engkau semua
berasal dari Allah. Akan terdapat cobaan besar setelah Haman mengesahkan
pengumuman kemurtadan, maka bersabarlah bagaimana kesabaran para Nabi yang
memiliki kesabaran tinggi.
Cobaan
ini dari Allah agar Dia mencintai engkau dengan cinta yang besar. Ini adalah
cinta abadi yang tidak akan bisa diputus. Ganjaran engkau adalah pada Allah. Tuhan
engkau akan ridha kepada engkau dan akan menyempurnakan nama engkau. Banyak hal
yang mungkin engkau suka sesuatu padahal itu tidak baik bagi engkau; dan banyak
hal yang engkau tidak suka padahal itu
baik bagi engkau. Allah Mengetahui dan engkau tidak mengetahui.”
Perlakuan
Buruk Seperti Terhadap
Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.
Pesan ini berkenaan dengan Hadhrat Nabi Isa a.s. yakni kepada
beliau a.s. pun dahulu para ulama kotor
memberikan fatwa kafir. Dan
di dalam ilham tersebut dimaksudkan
bahwa pengkafiran ini pasti akan terjadi supaya ada persamaan dengan Hadhrat Isa.
Dan Allah menamakannya Fir’aun kepada si
penulis fatwa itu,
sedangkan kepada orang yang pertama kali
memberi fatwa disebut Haman. Maka tidaklah heran hal ini mengisyaratkan
bahwa Haman akan mati di atas kekafirannya, tetapi Fir’aun akan mati di saat Tuhan menghendaki-Nya. Ia (Fir’aun
berkata): قَالَ اٰمَنۡتُ اَنَّہٗ لَاۤ
اِلٰہَ اِلَّا الَّذِیۡۤ اٰمَنَتۡ بِہٖ
بَنُوۡۤا اِسۡرَآءِیۡلَ -- "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang
dipercayai oleh Bani Israil” (Yunus:91)".
Kemudian Tuhan berfirman:
“Cobaan ini
akan datang dari Tuhan, setelah itu
barulah mereka akan mencintai engkau dan kecintaan itu tak pernah padam.
Dan ganjaran baginya ada pada Tuhan. Tuhanpun
ridha atas engkau dan Dia akan menyempurnakan nama engkau. Banyak hal
yang kamu inginkan, tetapi sebenarnya
tidak baik bagi kamu, dan banyak pula hal-hal yang tidak kamu inginkan tetapi
sebenarnya baik bagi kamu. Tuhan sangat mengetahui sedangkan kamu tidak
tahu.”
Hal ini
mengisyaratkan bahwa pengkafiran pasti akan terjadi dan banyak membawa hikmah. Akan tetapi
mereka menyesal disebabkan perbuatan merekalah hikmah dan keputusan Ilahi
menjadi sempurna. Seandainya mereka tidak
lahir maka lebih baik, menurut
mereka.
Sekedar
untuk contoh dari Barāahin-e-Ahmadiyyah
ilham ini kami tulis. Sebenarnya aku semenjak 21 tahun yang lalu setelah Barāhin-e-Ahmadiyyah terbit telah menulis 40 buah buku dan telah pula
kusebarkan kurang-lebih 60 ribu
selebaran mengenai kebenaran dakwaku,
dan semuanya itu berupa pamflet
kecil-kecil. Hal ini secara rutin menjadi kebiasaanku menyebarkan ilham-ilhamku yang baru kuterima.
Dalam hal ini setiap orang yang berakal mengerti,
bahwa ini adalah suatu masa yang panjang
sejak mulainya pendakwaan ma’mur minallah (orang yang
diperintah Allah) hinggi kini sibuk
siang malam bertabligh. Dan Tuhan
bukan hanya sampai di situ saja, bahkan hingga kini membiarkan aku hidup, bahkan untuk
menerbitkan karya tulis ini sekalipun Dia memberikan kesehatan kepadaku,
dan diberikannya pula harta serta diluangkan pula waktu kepadaku. Dan ilham-ilham yang diturunkan-Nya
kepadaku bukannya sekedar percakapan
biasa-biasa saja tetapi penuh dengan kabar-kabar gaib, dan di
dalamnya banyak mengandung jawaban rencana busuk para musuh.
Jaminan Pemeliharaan
Allah Swt.
Selanjutnya Masih
Mau’ud a.s. menjelaskan tentang jaminan
pemeliharaan Allah Swt. terhadap beliau berkenaan dengan dilancarkannya
berbagai “makar buruk” para penentang
beliau a.s. yang disebut Fir’aun dan Haman:
Contohnya,
musuh-musuh menghendaki kewafatanku
hingga berani memberi fatwa dusta,
tetapi malah sebaliknya maut (kematian)
cepat sekali merenggut mereka. Karena itu
sejak dulu Dia selalu berkata-kata kepadaku:
Tsamānīna
hawla aw qarī ba min dzālika aw tazīdu ‘alayhi sinīnā wa tarā nasla ba’īdan.
yakni, “umur engkau akan mencapai 80 tahun atau
kurang, dua atau empat atau beberapa tahun atau lebih. Dan engkau akan mencapai umur demikian panjang hingga satu
keturunan yang jauh sekalipun generasi mendatang akan dapat menyaksikannya”. Ilham ini telah tersiar sejak 35 tahun
yang lalu dan telah tersebar kepada ratusan ribu manusia.
Demikian
pula disebabkan Tuhan pun tahu bahwa musuh-musuh
mengharapkan “orang ini akan tetap
ditinggalkan orang lain serta terhina bagaikan pendusta, pengikutnya tidak akan
tumbuh di muka bumi ini, dan akaibatnya pengakulan yang merupakan syarat bagi
para shādiqīn, yang turunnya dari langit kepada orang ini tidak akan diberikan”.
Oleh karena itu sejak dulu Dia berfirman
di dalam Barāhin-e- Ahmadiyyah:
Yanshuruka
rijālan nuhīy ilayhim minas- samā-i, yā-tūna min kulli fajin ‘amīq wal malūka
yatabarakun bitsiyā bika. Idzā jā-a
nashrullāhi wal- fath, wantahaa amra zamān ilayna laysa hā dza
bilhaqqi.
Yakni, “Akan datang menolong engkau orang-orang
yang kepada mereka Aku turunkan wahyu, mereka akan datang dari tempat-tempat
yang jauh. Raja-raja akan mencari berkat-berkat dari pakaian engkau. Apabila
pertolongan Allah dan kemenangan Kami datang maka barulah kepada para penentang
akan akan dikatakan, “Apakah ini
tipu-muslihat manusia ataukah pekerjaan Tuhan?”[2]
Demikian pula Tuhan
tahu bahwa musuh-musuh menghendaki “orang ini tidak mempunyai keturunan
dan akhirnya lenyap.”
Munculnya Silsilah
Baru Generasi Penerus Nabi Ibrahim
a.s.
Agar hal ini menjadi Tanda bagi orang-orang yang
bodoh maka Dia sejak dulu berfirman di dalam Barāhin-e- Ahmadiyyah:
(Arab)
“Akan memotong silsilah bapak/leluhur engkau dan akan memulai dari
engkau”. Yakni, “keturunan pertama
nenek-moyang engkau akan terputus dan sedikitpun tidak akan tertinggal
tanda-tandanya dan tak satupun yang mengenalnya lagi. Tetapi kemudian Tuhan
akan menanamkan benih keturunan dari engkau seperti benih yang ditanam dari
Ibrahim.”
Sehubungan
dengan itulah maka Tuhan menamakan aku Ibrahim di dalam Barāhin-e-Ahmadiyyah
seperti firman-Nya berikut:
Salāmun
‘alā Ibraahim shāfaynāhu wa najaynāhu minal ghami wa takhidzi min- maqāmi Ibrāhima
mushalla. Qul- Rabbi lā tadzarni fardan
wa anta khayrul- wāritsīn.
Yakni, “Salam atas Ibrahim – yakni atasku yang
lemah -- Kami menjadikannya teman sejati
dan melindunginya dari setiap kesusahan. Dan dirikanlah tempat shalat di tempat berdirinya Ibrahim – yakni
jadilah pengikut yang setia hingga kamu mendapat keselamatan. Ya Tuhan-ku, janganlah meninggalkan aku
seorang diri, sebab Engkau-lah sebaik-baik Pemberi waris/Sahabat”.
Di dalam
ilham ini ada isyarat bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan seorang diri,
dan akan diberikan banyak keturunan
seperti Ibrahim. Dan yang terbaik
dari keturunan ini akan mendapat keberkatan.
Kemudian firman-Nya :
Wa- takhidzu min- maqāmin- Ibrāhim (Dan
jadikanlah tempat berdiri Ibrahim) adalah ayat
Quran Syarif, yang maksudnya adalah, “Kamu
harus menjalani dengan menghidupkan agama, ibadah, dan menghidupkan akidah kamu
selaras dengan Ibrahim ini, dan dalam
setiap masalah kamu harus mengikutinya”.
Sebagaimana ayat:
وَ
مُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ یَّاۡتِیۡ مِنۡۢ
بَعۡدِی اسۡمُہٗۤ اَحۡمَدُ ؕ
“….. dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang namanya Ahmad" (Ash-Shaf
[61]:7).
Makna Maqam Ibrahim a.s. & Berbagai Wahyu
Ilahi Berkenaan Masih Mau’ud a.s.
Maksudnya
adalah bahwa di Akhir Zaman umat Muhammad saw. akan lahir penjelasan yang merupakan salah
satu tangannya[3], yang di
langit bernama Ahmad, dan dia serupa dengan Hadhrat Masih a.s. akan menyebarkan agama secara jamali
(keindahan/kelembutan).
Demikian juga ayat: wa takhidzi min- maqāmi Ibrāhima
mushalla (dan
jadikanlah tempat berdiri Ibrahim tempat shalat) mengisyaratkan bahwa ketika di
dalam umat Muhammad saw. banyak terjadi firqah-firqah
(golongan-golongan) saat itu akan lahir
seorang Ibrahim di Akhir Zaman, dan di antara semua firqah hanya golongan
yang mengikutinya yang akan selamat.
Sekarang
kami akan menuliskan beberapa ilham
dari buku yang lainnya sebagai contoh.
Di dalam buku Izalah
Auham (Menjelaskan/Menghilangkan
Kesalah-fahaman) halaman 634 hingga
akhir dan juga pada buku-buku lainnya tertulis ilham ini: (Arab)
“Kami menjadikan engkau Al-Masih Ibnu Maryam”.
Mereka akan berkata, “Sejak dulu kami
tidak pernah mendengar hal semacam itu”, oleh karena itu jawablah oleh engkau;
“Pengetahuan kamu tidak luas. Kamu buta akan
lafaz yang nyata, begitu pula terhadap ilham-Nya.”
Satu lagi ilham yang lain: (Arab)
“Segala puji bagi Allah Yang telah
menjadikan engkau Al-Masih ibnu Maryam. Engkau Syaikhul Masih yang tak pernah
menyia-nyiakan waktunya. Intan permata seperti engkau tidak pernah sia-sia”.
Kemudian berfirman lagi: (Arab)
Yakni, “Niscaya Kami akan memberi kehidupan yang suci dan tenang kepada engkau,
80 tahun atau hampir, yakni 2 atau 5 tahun lebih kurang, dan engkau akan
menyaksikan satu keturunan yang jauh di
belakang, engkau akan melihat pemandangan yang tinggi dan kemenangan.
Seolah-olah Tuhan turun dari langit.”
“Bulan
Purnama” Para Nabi Allah
Kemudian firman-Nya lagi: (Arab)
“Bulan purnama nabi-nabi akan terbit dan
engkau akan berjaya. Engkau tidaklah demikian saja melepaskan syaitan
sebelum unggul atasnya. Unggul di atasnya adalah hak engkau,
dan terinjak di bawah adalah bagian musuh engkau.”
Lalu berfirman lagi: (Arab)
“Aku akan menghinakan dia yang bermaksud
menghinakan engkau dan Aku akan menolong siapa yang hendak menolong engkau.
Allah tidak akan meninggalkan engkau sebelum (sehingga) yang suci terpisah dari
yang kotor. Tuhan itu Maha Suci dari segala aib, dan engkau adalah orang yang
taat kepada-Nya. Aku-lah Tuhan, jadilah milik-Ku sepenuhnya. Katakanlah, “Tuhan
siap untuk segala urusan bagi engkau.”
Kemudian berfirman: (Arab)
“Orang-orang
akan berkata, “Engkau datang bukan dari Allah.” Maka segera kami akan pegang
mereka batang hidungnya, yakni dengan dalil-dalil qat-‘i (yang tak dapat ditolak) dan Kami
akan tutup langkah-langkah mereka. Dan pada hari pembalasan orang-orang zalim
akan Kami tuntut amal perbuatannya. Aku akan datang bersama dengan lasykar-Ku
secara tiba-tiba -- yakni engkau tidak mengetahui di saat mana engkau
akan ditolong, engkau tidak tahu. Pada
hari itu tangan orang-orang aniaya akan dipotong. Wahai celaka aku, seandainya
saja aku tidak melawan rasul Tuhan. Aku
akan tinggal bersamanya. Mereka akan berkata, “Jemaat ini akan hancur dan semua
urusan akan berantakan!” Mereka akan berkata demikian padahal tidak diberi
ilmu-ilmu gaib. Tuhan berfirman, “Engkau adalah satu burhan (dalil) dari Kami.
Tuhan itu Maha Gagah, Dia dapat
menzahirkan kebenaran dalil-Nya, kapan saja Dia mau.”
Kemudian Dia berfirman lagi: (wahyu bahasa Arab) artinya:
“Kami mengutus Ahmad kepada kaumnya tetapi
mereka berpaling dan berkata: “Ia pendusta besar”. Mereka mulai memberikan
kesaksian palsu untuk melawannya dan mereka menyerbunya bagaikan air bah. Ia berkata: “Tuhan-ku dekat tetapi
tersembunyi”.
Pertolongan-Ku akan datang kepada engkau. Aku
Maha Pemurah. Engkau mampu dan akan menerima hujan yang banyak. Aku akan
mengirimi engkau kelompok dari setiap kaum dalam jumlah besar. Aku telah mencerahkan
rumah engkau. Ini adalah wahyu dari Allah, Maha Kuasa, Maha Penyayang.
Jika
seseorang bertanya: “Bagaimana kami tahu bahwa itu wahyu dari Allah?” Bukti
untuk mereka adalah wahyu ini diikuti dengan banyak Tanda. Allah tidak akan
memberi jalan kepada orang ingkar yang
menyebabkan terjadi tuduhan nyata pada orang beriman.
Engkau
adalah kota pengetahuan, murni dan
diterima oleh Yang Maha Pemurah. Engkau adalah nama-Ku yang tinggi. Kabar suka
bagi engkau pada hari ini. Engkau adalah dari Aku, ya Ibrahim. Engkau tegak
karena Diri-Nya. Engkau dibuat dengan kebesaran-Nya. Engkau adalah menifestasi
(perwujudan) dari Yang Maha Hidup. Engkau adalah awal urusan dari Aku. Engkau
dari air Kami dan mereka dari kepengecutan.
Apakah
mereka berkata: “Kami adalah
kumpulan yang ditolong.” Kumpulan itu
akan cerai-berai dan mereka akan membalikkan punggung mereka. Maha Suci Allah
Yang telah memberi engkau hubungan baik melalui pernikahan dan keturunan yang baik.
Peringatkanlah kaum engkau dan ketakanlah kepada mereka; “Aku pemberi ingat
yang nyata dari Allah. Kami telah mengadakan bagi engkau banyak panen, ya
Ibrahim.
Mereka berkata: “Kami akan menghancurkan
engkau.” Tetapi Tuhan berfirman kepada hamba-Nya: “Tidak ada alasan untuk
takut, sesungguhnya Aku dan Rasul-Ku pasti akan menang. Aku akan datang tiba-tiba
kepada engkau beserta balatentara-Ku. Aku akan menggulung seperti gelombang di
samudera. Karunia Allah sedang datang dan tak seorang pun dapat menghambatnya.
Katakanlah
kepada mereka: “Demi Tuhan-ku, ini adalah kebenaran yang tidak akan berubah dan
tidak akan tinggal tersembunyi dan itu akan turun dengan cara yang mengejutkan engkau.
Ini adalah wahyu dari Tuhan Pembuat langit yang tinggi. Tidak ada Tuhan selain
Dia. Dia Mengetahui dan melihat setiap sesuatu. Allah adalah beserta mereka
yang bertakwa dan yang melaksanakan kewajiban sebesar-besarnya, beramal
sebaik-baiknya. Bagi mereka akan dibukakan pintu langit, bagi mereka ada kabar
suka dalam kehidupan dunia. Engkau
diasuh di sisi Nabi dan [engkau tinggal di puncak gunung] [4]. Aku beserta engkau dalam segala hal.”
Nubuatan Pengakuan
Bersalah Para Penentang Masih Mau’ud a.s.
Dia berfirman lagi: (Wahyu bahasa Arab) artinya:
“Dan
mereka berkata: “Ini hanya tipuan dan orang ini menghancurkan agama.”
Katakanlah: “Kebenaran sudah datang dan kepalsuan sudah hilang.” Katakanlah:
“Sekiranya hal ini bukan dari Allah kamu akan menemukan banyak pertentangan di
dalamnya, yaitu kamu tidak akan menemukan bukti dukungan untuk itu sebagai
Perkataan Tuhan. Dia-alah Yang mengutus rasul-Nya [yaitu hamba yang lemah
ini] dengan petunjuk dan agama yang benar serta memperbaharui
akhlak.”
Katakanlah: “Sekiranya aku membuat-buat, aku akan menanggung dosanya,
yakni aku yang akan binasa. Dan siapakah
yang lebih aniaya daripada orang yang berbuat dusta terhadap Allah? Ini adalah
wahyu Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih supaya engkau memperingatkan mereka
yang nenek-moyangnya tidak diberi peringatan, dan supaya engkau mengundang
mereka untuk menerima kebenaran.
Mungkin
Allah akan segera memberi (menimbulkan) persahabatan di antara engkau dengan
mereka yang bermusuhan dengan engkau.[5] [Dia] mempunyai kekuasaan melakukan apa saja yang Dia
kehendaki. Mereka akan bersimpuh-sujud sambil berdoa: “Tuhan, ampunilah kami,
kami bersalah.” Hari ini kamu tidak dipersalahkan. Allah akan mengampuni kamu dan Dia paling pengasih daripada yang
pengasih.
Aku adalah
Allah maka sembahlah Aku [dan jangan melupakan Aku] dan berupayalah
mencapai-Ku, dan berdoalah kepada Tuhan engkau dan rajinlah berdoa. Allah adalah
Sahabat dan Penyayang. Dia mengajarkan Al-Quran, dan perkataan apa lagi yang
akan kamu ikuti selain Al-Quran?
Kami
telah menurunkan rahmat atas hamba ini. Ia tidak bicara dengan kehendaknya
sendiri, apa pun yang kamu dengar itu adalah wahyu dari Tuhan. Ia menghampiri
Tuhan yaitu dinaikan, kemudia ia mencondongkan diri kepada manusia menyampaikan
kebenaran sehingga seolah serupa dengan tali di antara dua busur -- Tuhan di atas dan makhluk berada di bawah.
Biarlah Aku
sendiri berhadapan dengan mereka yang
mendustakan engkau. Aku berdiri bersama
Rasul-Ku. Hari-Ku akan menjadi Peradilan besar. Engkau berada pada jalan
lurus. Kami akan menunjukkan (memperlihatkan) kepada engkau sebagian dari
urusan mereka atau kami akan mewafatkan engkau dan menyempurnakan janji
sesudahnya. Aku akan mengangkat engkau kepada-Ku, yaitu kenaikan kepada Tuhan
akan dibuat baik di dunia dan
pertolongan-Ku akan datang kepada engkau. Sesungguhnya Aku adalah Tuhan Pemilik sulthan (Tanda/dalil yang menaklukkan hati serta membawa mereka ke dalam
penguasaan-Nya).”
Wahyu-wahyu
Ilahi Dalam Berbagai Bahasa
Di dalam silsilah (untaian) ilham-ilham ini ada yang di dalam bahasa
Urdu, di antaranya seperti tertulis berikut ini:
“Suatu
gelar (julukan) kehormatan”; (Arab) “gelar kehormatan untuk engkau.” (Urdu)
Tanda agung akan menyertainya… Tuhan bermaksud akan meninggikan nama engkau dan
membuat nama engkau bercahaya di alam semesta. Aku akan menunjukkan cahaya-Ku
dan akan meninggikan engkau untuk menunjukkan kekuasaan-Ku,
Banyak
tahta telah turun dari langit tetapi tahta engkau ditempatkan pada tempat
paling tinggi. Malaikat menolong engkau pada waktu pertemuan engkau dengan penentang engkau. Inggris telah
berlaku baik terhadap engkau. Tuhan di
pihak engkau berada . Mereka yang melihat ke langit tidak merasakan kesedihan
apa-apa.
Ini
bukan cara yang baik. Cegahlah Abdul Karim, pemimpin orang Islam, hendaknya di
agar tidak meneruskan itu. [6] (Arab) [Bersikaplah belas-kasih karena belas kasihan
adalah dasar kebaikan. (Urdu)
Bersikaplah belas kasih, bersikaplah belas kasih, karenja belas kasihan
adalah dasar kebaikan… (Urdu) Tuhan akan menyelesaikan nurusan engkau dan akan
menganugerahkan engkau semua yang engkau inginkan. Tuhan dan pasukan-Nya akan
mendatanginya. Bandingkan dengan Yesus
dari Nazaret, karunia dari perkara ini bukan tanpa makna. Ancamlah aku bukan dengan api, api adalah
hambaku, bahkan ia adalah hamba dari
hamba-Ku.
Kalimat ini sebagai hikayat kepadaku yang telah
diterangkan oleh Tuhan. Kemudian berfirman: (Urdu]
“Orang-orang datang
dan membuat berbagai pengakuan. Singa Tuhan menerkam mereka dan singa Tuhan
menang.”
Kemudian berfirman lagi:
(Parsi) “Ayunkan langlah karena waktu engkau sudah
mendekat dan jejak kaki pengikut Muhammad telah ditegakkan dengan teguh pada
menara tinggi. [7](Urdu) “Orang Suci Muhammad saw., orang pilihan
(nabi Allah), dan tandaku telah mencerahkan. (Urdu) Akan ada hari yang penuh dengan karunia besar. Seorang
pemberi ingat telah datang ke dunia tetapi dunia tidak menerimanya, akan tetapi
Tuhan menerimanya, dan dengan serangan-serangan hebat Dia menzahirkan
kebenarannya.” Âmīn.
(Bersambung)
Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik
Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar, 23 Mei 2017
[1] Dari Kalam
Ilahi ini diketahui bahwa yang mengkafirkan
dan membukakan pendustaan adalah bangsa (kaum) yang telah mati ruhaninya. Oleh
sebab itu tidak pantas seorang pengikutku bermakmum di belakangnya, Bisakah
orang yang hidup shalat di belakang yang telah mati? Oleh karena itu ingatlah,
sebagaimana Tuhan telah memberitahuku, bahwa haram bagi kamu, seka.i haram
mendirikan shalat di bekalang mereka yang menkafirkan atau mendustakan atau
menolak kedatanganku, bahkan yang menjadi imam hendaknya dari antara kamu
sendiri. Itulah salah satu maksud dari
hadits Bukhari imaamukum minkum (imam kamu di antara kamu). Yakni
ketika Masih Mau’ud datang maka kamu terpaksa meninggalkan golongan lain
walaupun mereka mengaku Muslim dan Imam kamu adalah dari antara kamu sendiri.
Maka demikianlah hendaknya kamu melakukannya. Adakah kamu menghendaki hukuman
Tuhan di atasa kepala kamu dan semua amal ibadah kamu menjadi sia-sia? Kamu
tidak tahu, bahwa barangsiapa yang dengan tulus ikhlas menerima aku dan dengan
tulus ikhlas pula mentaatiku dan membenarkanku dalam setiap masalah dan
menghendakiu diriku memberi setiap keputusan terhadap sesuatu perselisihan.
Akan tetapi barangsiapa tidak dengan tulus ikhlas menerimaku dan menginginkan
kehendak sendiri maka ketahuilah dia bukan dari golonganku, sebab dia tidak
mengindahkan sabda-sabdaku yang kuterima dari Tuhan, karena itu tiada kemuliaan
baginya di langit. (Pen)
[2] Demikian pula
Tuhan pun tahu jika ada seseorang jahat terkena penyakit seperti kusta, gila,
buta, ayan, maka orang-orang akan mengatakan bahwa dia kena azab Tuhan. Oleh sebab itu Dia sejak dulu
memberitahukan aku bahwa Dia akan menjagaku dari segala penyakit kotor. Hal ini terdapat di dalam Barāhin-e- Ahmadiyyah, “Dan Aku akan
menyempurnakan nikmat-Ku atas engkau”, Kemudian setelah itu turun ilham yang
berkenaan dengan mata: Tanzīla
rahmata ‘alā tsalatsa ‘aina wa ‘alā akharīna Yakni, “Rahmat akan turun pada tiga bagian badan.
Pertama, mata yang satu tidak akan
terserang oleh kesedihan, terpelihara dari gangguan turunnya air yang darinya
cahaya tatapan tetap mengalir, dan dua rahmat turun pada dua bagian lainnya”,
yang mengenainya Tuhan tidak menjelaskannya.
Rahmat ini pulalah yang akan
turun pada keduanya. Semua kekuatannya tidak akan luntur.
Sekarang, katakanlah pendusta
mana yang di dunia ini yang dapat menentukan panjang umurnya dan mendakwakan kesehatan
penglihatannya dan kesehatan dua
bagian tubuh lainnya hingga akhir
hayatnya. Demikian pula Tuhan tahu bahwa musuh akan merencakan pembunuhan terhadapku, maka Dia mengkabarkan di dalam Barāhin-e-
Ahmadiyyah: Yashimukallāhu walaw lam ya’shimuka nās – (Allah akan
melindungi engkau walaupun manusia tidak melindungi engkau).
[3] Ingatlah, bahwa Tuhan mempunyai dua “Tangan” yang Jalali (gagah) dan jamali (lembut), maka berdasarkan contoh itulah Allah Ta’ala telah
menganugerahi beliau saw. dua tangan
rahmat dan saukat. Mengenai tangan yang lembut (jamal) ada isyarat
dalam Quran Syarif:
وَ مَاۤ اَرۡسَلۡنٰکَ اِلَّا رَحۡمَۃً لِّلۡعٰلَمِیۡنَ
(Dan tidaklah Kami mengutus engkau kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam/manusia – Qs.21:108). Yakni, “Kami yang
mengutus engkau semata-mata untuk rahmat
seluruh alam”. Dan mengenai sifat
gagah (jalal) ada isyarat pada ayat:
وَ
مَا رَمَیۡتَ اِذۡ رَمَیۡتَ وَ لٰکِنَّ اللّٰہَ رَمٰی ۚ
(dan bukan engkau
yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar –
Qs.8:18). Disebabkan Tuhan meridhainya bahwa kedua sifat ini akan zahir pada
waktunya masing-masing, karena itu Tuhan telah menampakkan sifat Jalāli (gagah) melalui para
sahabat Rasulullah saw. dan sifat Jamāli
disempurnakan-Nya (digenapi-Nya) melalui para sahabat Masih Mau’ud a.s. dan Jemaatnya. Kepadanyalah ditujukan
ayat:
مُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ یَّاۡتِیۡ مِنۡۢ
بَعۡدِی اسۡمُہٗۤ اَحۡمَدُ
[4] Sebagian
orang-orang bodoh berkata, “Mengapa ilhamnya
di dalam bahasa Arab?” jawablah, “Cabang
(dahan) tidak bisa berpisah dari pohon dan akarnya”. Dalam hal ini aku
mendapat bimbingan dalam mengikuti Rasulullah saw., sebagaimana ilham dalam Barāhin-e-
Ahmadiyyah memberi kesaksian atasnya: Tabāraka-
ladziy man ‘alama wa ta’lama, yakni “sungguh beberkat dia yang mendapat bimbingan karunia ruhani dari
sumbernya -- yakni Sayyidina Muhammad saw. -- dan orang-orang yang telah mendapat pendidikannya adalah manusia yang
penuh dengan keberkatan.” Karena itu jika gurunya berbahasa Arab maka muridnya pun hendaknya menerima ilham di dalam bahasa Arab, supaya keserasian,
kecocokan tidak akan sia-sia.
[5] Ini satu hal yang sangat tak mungkin, bahwa semua
orang akan menerimaku, sebab menurut ayat: Wa lidzālika khalaqahum (dan
untuk itulah mereka diciptakan) dan ayat wa ja’ilul- ladzīna- taba-‘uka
fawqal- ladziina kafarū ilā yawmil- qiyāmah – (dan menjadikan orang-orang
yang mengikuti engkau di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat). Jika
dikatakan semuanya akan beriman adalah suatu pertentangan yang jelas. Jadi yang
dimaksud di sini adalah orang-orang yang menolong.
[6] Ilham ini merupakan satu hal yang harus dipelajari
bagi Jemaat. Gaulilah istri kalian dengan penuh kelemaha-lembutan,
kasih-sayang, sebab mereka itu bukan gundik-gundik (pelayan-pelayan). Pada
dasarnya pernikahan adalah satu ikatan perjanjian antara laki-laki
dengan perempuan. Oleh karena itu berusahalah hidup rukun dan damai, tanpa ada
keributan di dalam ikatan kalian berdua. Allah Swt. di dalam Quran Syarif
berfirman: Wa ‘āsyiruhunna bilma’rūfi
yakni “gaulilah istri-istri kamu
dengan baik”, dan di dalam hadits: Khayrukum, khayrukum bi-ahlihi
yakni, “Yang terbaik di antara kamu
adalah yang baik terhadap istri-istrinya (keluarganya). Maka berbuat baiklah
terhadap istri-istri kalian, baik dalam jasmani maupun ruhani. Berdoalah selalu
untuk mereka dan hindarilaha perceraian, sebab sangat burulah di sisi Allah
orang yang tergesa-gesa memberi talak istrinya tanpa perhitungan yang lebih
matang. Jangan memecahkan pasangan-pasangan kalian yang telah dijodohkan oleh
Tuhan. Jangan merusaknya bagaikan panci
yang kotor.
[7] Maksud kaliamat “Muhammadiyang ka per unce
minarpar japere “ (kaki Muhammad berpijak pada menara yang tinggi) adalah
kabar suka para nabi untuk kedatangan Masih
Mau’ud di Akhir Zaman, yang tentangnya ada di dalam angan-angan orang-orang
Yahudi, padahal justru akan lahir di
antara kita, umat Islam. Dan menurut orang-orang Kristen, Al-Masih Akhir Zaman akan datang dari antara mereka, tetapi kenyataannya
telah lahir dari antara kaum Muslimin. Oleh sebab itu menara yang tinggi adalah
masuk ke dalam kehormatan Muhammad
saw.. Pada tempat ini dkatakan Muhammadi (pengikut Muhammad saw.), hal
ini mengisyaratkan kepada orang-orang yang hingga saat ini memandang Islam
hanya dengan cara zahir dan kebesarannya saja yang disebut “Muhammad mazhar”. Dan kini orang-orang yang melazimkan penampakkan
sifat Ahmad mereka akan banyak
mendapatkan tanda-tanda langit, sebab
nama Ahmad menghendaki kerendahan
diri dan kecintaan yang sempurna,
hal ini lazim ada pada kondisi hakikat Ahmadiyah dan Hammadiyat serta ‘Asyiqiyat
juga Muhabbiyat. Hammadiyat dan ‘Asyiqiyat
kelazimannya didukung oleh ratusan ayat-ayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar